SEJARAH PRODI BTKV FK UDAYANA

Pada tahun 1978, Unit Perawatan Intensif Jantung (UPIJ) didirikan di RSUP Sanglah di Bali di bawah pengawasan Prof. Dr. Murdowo, dr. Ketut Suwitra, dan dr. Wayan Wita. Delapan tahun kemudian, pada tahun 1985, dr. Wayan Wita, SpJP, menjadi spesialis jantung pertama di Bali, memperkuat pelayanan kardiologi di wilayah tersebut. Pada tahun 1993, dr. Anwar Santoso, SpJP, bergabung sebagai staf di Sub Bagian Kardiologi SMF Penyakit Dalam, diikuti oleh dr. I G N Putra Gunadi, SpJP, pada tahun 1995. Tahun 1996 melihat penambahan tenaga medis dengan kedatangan dr. Badjra Nadha, SpJP, dan Dr. Ida Bagus Agung Winaya, SpA, yang bergabung dengan Sub Bagian Kardiologi Anak, SMF Ilmu Kesehatan Anak.

Pada tahun 1998, RSUP Sanglah menerima bantuan signifikan dari RS. Jantung Harapan Kita Jakarta, berupa peralatan bedah jantung, mesin jantung paru, peralatan anestesi jantung, dan dukungan penuh untuk memulai operasi jantung terbuka, dengan dr. Tarmizi dan timnya sebagai tenaga ahli dari RS. Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta.

Tahun 1999 merupakan tahun dimana dr. Ketut Rina, SpPD, SpJP, bergabung dengan Sub Bagian Kardiologi SMF Penyakit Dalam, memperkaya tim kardiologi. Pada tahun 2000, melalui bantuan dari Pemerintah Pusat, RSUP Sanglah memperoleh 1 unit Cath-Lab (Philips) dan mulai menjalankan prosedur Kateterisasi Jantung. Selain itu, dr. Nyoman Semadi, Sp.B, Sp.BTKV, bergabung sebagai ahli bedah jantung pertama di Bali dan memimpin Sub. Bagian Bedah Thorak SMF Bedah setelah menyelesaikan pendidikan BTKV di RS JHK, RSCM, dan Austin Hospital Melbourne. Pada tahun 2003, dr. Ketut Putu Yasa, Sp.B, Sp.BTKV, bergabung sebagai staf Bedah Thorak SMF Bedah setelah menyelesaikan pendidikan BTKV di berbagai rumah sakit ternama. Lima tahun kemudian, pada tahun 2005, RSUP Sanglah mendapat bantuan dari pemerintah Australia (AUS AID) berupa 1 unit gedung ICCU dan ICU, mengukuhkan posisi rumah sakit sebagai pusat pelayanan kardiologi di Bali.

Pada tanggal 15 Februari 2005, Lab/SMF Kardiologi berdiri sebagai entitas terpisah di bawah kepemimpinan dr. Ketut Rina, SpPD, SpJP. Tahun 2006 merupakan tahun dimana dr. Eka Gunawijaya, Sp.A, menjadi staf di Sub. Bagian Kardiologi Anak SMF Ilmu Kesehatan Anak, sebagai bentuk meningkatkan kapasitas layanan kardiologi anak di RSUP Sanglah.

Perubahan besar terjadi pada tanggal 27 Desember 2005, dengan pendirian secara resmi Instalasi Pelayanan Jantung Terpadu (PJT). Prof. Dr.dr. I Wayan Wita, SpJP, diangkat sebagai Kepala Instalasi, sementara dr. Ketut Putu Yasa, SpB, SpBTKV, menjadi Wakil Kepala Instalasi. Dukungan penuh dari berbagai unit kerja di lingkungan PJT membuat instalasi ini menjadi pusat unggulan dalam pelayanan kardiologi di Bali.

Pada tahun 2007, dr. Ketut Putu Yasa, Sp.B, Sp.BTKV, melanjutkan pendidikan dengan mengambil Fellowship Trainning Cardio Thorac Vascular Surgery (CTVS) di NUH Singapore, memperluas wawasan dan keahliannya dalam bidang kardiologi vaskular. Serta di tahun yang sama mencatat pencapaian penting ketika Prof. Dr. dr. I Wayan Wita, SpJP, diangkat sebagai Dewan Pengawas Rumah Sakit, sehingga dr. Ketut Putu Yasa, SpB, SpBTKV, mengambil alih tugas sebagai Kepala Instalasi PJT.

Pada tanggal 8 Pebruari 2007, dr. Ketut Putu Yasa, Sp.B, Sp.BTKV, secara resmi diangkat sebagai Kepala Instalasi Pelayanan Jantung Terpadu (PJT), dan dr. I. G. N. Putra Gunadhi, Sp.JP, diangkat sebagai Wakil Kepala Instalasi PJT. Pada tanggal 1 November 2007, dr. Bagus Ari Pradnyana Dwi Sutanegara, Sp.JP, bergabung sebagai staf di SMF Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler, menambah keberagaman keahlian dalam tim.

Pada tanggal 1 September 2008, dr. Eka Gunawijaya, Sp.A, menyelesaikan pendidikan Konsultan Pediatrik Kardiologi, meningkatkan kapasitas layanan kardiologi anak. Sebulan kemudian, tepatnya pada tanggal 14 Oktober 2008, peletakan batu pertama untuk rencana pembangunan Gedung baru PJT dilakukan oleh Menkes RI, menandai langkah besar dalam peningkatan fasilitas.

Tanggal 25 November 2008, RSUP Sanglah menerima tambahan 1 unit mesin Echocardiography (KSO) yang ditempatkan di Instalasi PJT. Tidak berhenti di situ, RSUP Sanglah terus memperbarui peralatan dengan menerima 1 unit mesin IABP pada tanggal 6 Desember 2008. Setahun kemudian, pada tanggal 18 November 2009, Dr. dr. Anwar Santoso, Sp.JP, dilantik sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta, menunjukkan kontribusi positif dari tim kardiologi RSUP Sanglah di tingkat nasional. Di tahun yang sama, pada tahun 2009 membawa kabar baik ketika RSUP Sanglah menerima bantuan alat kesehatan dari Departemen Kesehatan RI yang bersumber dari dana APBN, memperkuat kualitas pelayanan. 

Tahun 2010 menjadi momentum untuk mengadakan Roadshow ke RS Daerah/RS Jejaring yang ada di Bali, membangun kerjasama dan kolaborasi dalam pelayanan kardiologi. Pada bulan November 2012 mencatat penambahan 1 unit mesin Echocardiography (KSO) di Instalasi PJT, menegaskan komitmen RSUP Sanglah dalam penyediaan layanan kardiologi berkualitas. 

Tanggal 18 Januari 2013 menjadi momen bersejarah dengan pemelaspasan gedung PJT, menandakan kelengkapan fasilitas dan kesiapan dalam memberikan pelayanan terbaik. Tanggal 26 Pebruari 2013, pelayanan Poliklinik Jantung yang sebelumnya berada di bawah Instalasi rawat jalan pindah ke gedung PJT, memberikan kenyamanan dan akses yang lebih baik bagi pasien. Tanggal 18 Maret 2013, pelayanan echo dan holter pindah ke gedung PJT baru, menunjukkan kesinambungan peningkatan fasilitas dan pelayanan.

Tanggal 3 April 2013, pelayanan NICU yang sebelumnya di bawah instalasi IRD pindah ke PJT, memperkuat integrasi pelayanan di RSUP Sanglah. Tanggal 30 Mei 2013, pelayanan ICCU yang sebelumnya di bawah IRIT pindah ke PJT, mengoptimalkan koordinasi antarunit pelayanan. Tanggal 7 Agustus 2013, ruang Emergency Jantung dibuka, menambah kapasitas tanggap darurat bagi pasien dengan kondisi kritis. Tanggal 15 Juli 2013, Prof. Dr.dr. I Wayan Wita dilantik sebagai Kepala Instalasi PJT, mengukuhkan kepemimpinan yang telah teruji selama bertahun-tahun.

Tanggal 29 Agustus 2013, peresmian gedung PJT oleh Menteri Kesehatan RI menandai kemajuan signifikan dalam pengembangan fasilitas RSUP Sanglah. Tanggal 14 September 2013, pelayanan Intermediate Jantung dibuka di lantai 3 gedung PJT, menambah lapisan pelayanan kardiologi di RSUP Sanglah. Tanggal 10 September 2014, RSUP Sanglah Denpasar menjalin kerjasama operasional dengan PT Teras Sejahtera Teknik tentang kerjasama operasional Alat Kateterisasi Jantung Digital Flat Panel Fixed Cath Lab with DSA, Model/type: Innova 21000 Optime Edition. Kerjasama ini berdurasi hingga tanggal 9 Desember 2024, menciptakan sinergi yang positif dalam penyediaan layanan.

Tanggal 20 Januari 2015, Klinik Stop Merokok Prevensi dan Rehabilitasi Jantung dibuka, menunjukkan komitmen RSUP Sanglah dalam edukasi dan pencegahan penyakit jantung. Tanggal 26 Januari 2015, pelayanan Cath Lab dengan mesin KSO di Instalasi PJT lantai 2 menjadi langkah strategis untuk terus meningkatkan akurasi diagnosis dan penanganan penyakit kardiologis. Tanggal 30 Juni 2015, NICU pindah ke Gedung Cempaka, memberikan fasilitas yang lebih baik untuk perawatan bayi dengan penyakit jantung.

Tanggal 16 Januari 2017, RSUP Sanglah menerima alat Cath Biplane + EP merk Siemens Artis Zee, yang bersumber dari dana APBN 2016. Uji kesesuaian dan fungsi dilakukan pada tanggal 23 Mei 2017, menandai kehadiran peralatan mutakhir di RSUP Sanglah. Tanggal 24 Juli 2017, RSUP Sanglah memulai pengerjaan tindakan kateterisasi jantung di ruang EP – lab, membuktikan komitmen terus-menerus untuk menyediakan layanan kardiologi yang canggih.

Tanggal 15 Juli 2021, difungsikannya kembali alat Cath Lab merk Siemens di belakang gedung Radiologi menciptakan lapisan tambahan dalam kapabilitas layanan kardiologi RSUP Sanglah. Inilah perjalanan panjang dan prestasi RSUP Sanglah dalam mengembangkan dan meningkatkan pelayanan kardiologi di Bali, yang didorong oleh dedikasi tim medis dan dukungan penuh dari berbagai pihak.

Berdasarkan Surat Kemendikbud Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nomor 0204/E/KB.01.01/2022, Universitas Udayana ditunjuk sebagai salah satu penyelenggara Pendidikan SP1 BTKV. Dengan dukungan dari KKI dan Kolegium, pada tahun 2022 Program Studi BTKV Udayana dibentuk dengan Angkatan pertama terdiri dari 3 orang, yaitu dr. I Gde Julia Arta, dr. Giadefa Imam Cesyo, dan dr. Henok Nugrahawanto. Selanjutnya angakatan kedua terdiri dari 2 orang, yaitu dr. Ngurah Dwiky Abadi Resta dan dr. Novita Sahniar Sahyunu. Angkatan selanjutnya adalah Angkatan ketiga yang teridiri dari dr. I Putu Sakamekya Wicaksana Sujaya, dr. Ester Hans Sunanto, Sp.B, dr. Maranatha, dan dr. I Gede Sumertana Jaya. Angkatan keempat terdiri dari dr. Putu Topan Bagaskara, dr. Lita Stephani Sianturi, dr. Fulgensius Atin, dan dr. Reza Fauzi. Sementara Angkatan kelima terdiri dari 4 orang yaitu dr. Nyoman Satria Sadu Bhaskara, S.Ked, dr. Auzan Qostholani Al Khoiri, dr. Bram Ray Leonard Demetouw, dan dr. Atthoriq Hayat Kurnia.